Jumat, 04 Desember 2009

_TANYA_


Pertanyaan itu terus menggema
Menciptakan dengungan bunyi bunyi
Merambah ruang
Hari demi hari
Bulan
Hingga menahun
Bak udara yang ditiupkan pada ruang elastis
Membuatnya semakin besar
Luas
Hebat
Membahana
Hingga dia melayang
Jauh
Ke atas
Terlalu jauh
Terhenti dilangit ketujuh...menghadapNYA
Dan aku lupa
Aku benar benar lupa
Apa isinya?

_Tanya_

Selasa, 24 November 2009

tentang bintang


Dulu waktu kecil sering banged naek ke atas genteng..pake sarung sambil tidur-tiduran liat bintang dilangit. Berjam-jam mengaguminya sambil ngarep2 bisa liat bintang jatuh..napa yah langit malam bisa gelap..mang matahari kemana?kok malah bulan yang muncul?kira-kira bintang dilangit da berapa banyak?

bermacam-macam pertanyaan muncul di kepalaku..sampai sekarang yah lumayan bisa kejawab lah...walaupun setiap dari jawaban selalu berakhir dengan pertanyaan...

ingin tahu tentang langit?yah pelajari ilmunya..ASTRONOMI…

SEJARAH ASTRONOMI

Segala tentang pelajaran benda benda langit disebut astronomi. Secara umum pengertian astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bintang sedangkan menurut asal kata (etiomologi) Astronomi berasal dari bahasa Yunani, astron yang berarti bintang dan nomos yang berarti ilmu.

Astronomi merupakan ilmu pengetahuan tertua dalam peradaban manusia. Sejak dahulu, manusia begitu terkagum-kagum ketika memandang kerlip bintang dan pesona benda-benda langit yang begitu luar biasa.

Awalnya, manusia menganggap fenomena langit sebagai sesuatu yang magis. Seiring berputarnya waktu dan zaman, manusia pun memanfaatkan keteraturan benda-benda yang mereka amati di angkasa untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti penanggalan. Dengan mengamati langit, manusia pun bisa menentukan waktu untuk pesta, upacara keagamaan, waktu untuk mulai menabur benih dan panen.

Jejak astronomi tertua ditemukan dalam peradaban bangsa Sumeria dan Babilonia yang tinggal di Mesopotamia (3500-3000 SM). Bangsa Sumeria hanya menerapkan bentuk-bentuk dasar astronomi. Pembagian lingkaran menjadi 360 derajat berasal dari bangsa Sumeria.

Orang Sumeria juga sudah mengetahui gambaran konstelasi bintang sejak 3500 SM. Mereka menggambar pola-pola rasi bintang pada segel, vas, dan papan permainan. Nama rasi bintang Aquarius yang dikenal saat ini berasal dari bangsa Sumeria.

Astronomi juga sudah dikenal masyarakat India kuno. Sekitar tahun 500 SM, Arybhata melahirkan sistem matematika yang menempatkan bumi berputar pada porosnya. Aryabhata membuat perkiraan mengenai lingkaran dan diameter bumi. Brahmagupta (598-668 SM) juga menulis teks astronomi yang berjudul Brahmasphutasiddhanta (628 SM). Dialah astronom pendahulu yang menggunakan aljabar untuk memecahkan masalah-masalah astronomi.

Masyarakat Cina kuno 4000 SM juga sudah mengenal astronomi. Awalnya, astronomi di Cina digunakan untuk mengatur waktu. Orang cina menggunakan kalender lunisor. Namun, karena perputaran matahari dan bulan berbeda, para ahli astronomi Cina sering menyiapkan kalender baru dan melakukan pengamatan keadaan langit.

Bangsa Yunani kuno juga amat tertarik dengan Astronomi. Babak Astronomi Yunani dimulai oleh Thales pada abad ke-6 SM yang berpendapat bahwa Bumi berbentuk datar. Walaupun pada abad yang sama Phytagoras telah mengetahui bahwa Bumi berbentuk bulat, terobosan penting yang pertama dalam astronomi dilakukan oleh Aristoteles dua abad kemudian. Aristoteles menyatakan bahwa Bumi bulat bundar dengan didukung sejumlah bukti ilmiah.

Terobosan yang kedua hampir dilakukan oleh Aristarchus pada abad ke-3 SM jika saja dia mempunyai cukup banyak pendukung. Aristarchus bukan saja berpendapat bahwa Bumi bukanlah pusat alam semesta, tetapi juga menyatakan bahwa Bumi berputar dan beredar mengelilingi Matahari (Heliosentris) yang merupakan pusat gerak langit. Namun sayang teori ini tidak mendapat tempat pada zaman itu.

Zaman Astronomi Klasik Yunani ditutup oleh Hipparchus pada abad ke-1 SM yang menyatakan bahwa Bumi yang bundar itu diam; Matahari, Bulan, dan Planet-planet mengelilingi Bumi. Sistem Geosentris ini disempurnakan oleh Ptolomeus abad ke-2 M dan lebih dikenal sebagai sistem Ptolomeus.

ASTRONOMI ISLAM

Setelah runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi pada abad pertengahan, maka kiblat kemajuan ilmu astronomi berpindah ke bangsa Arab. Astronomi berkembang begitu pesat pada masa keemasan Islam (8-15 M). Karya-karya astronomi Islam kebanyakan ditulis dalam bahasa Arab dan dikembangkan para ilmuwan di Timur Tengah, Afrika Utara, Spanyol dan Asia Tengah.

Salah satu bukti dan pengaruh astronomi Islam yang cukup signifikan adalah penamaan sejumlah bintang yang menggunakan bahasa Arab, seperti Aldebaran, Altair, Alnitak, Alnilam, Mintaka (tiga bintang terang di sabuk Orion), Algol, dan Betelgeus.

Selain itu, astronomi islam juga mewariskan beberapa istilah dalam Ilmu Astronomi yang kini masih digunakan, seperti Alhidade, Azimuth, Almucantar, Almanac, Denab. Zenith, Nadir, dan Vega. Kumpulan tulisan dari astronomi islam hingga kini masih tetap tersimpan dan jumlahnya mencapai 10 ribu manuskrip.

Ahli sejarah sains, Donald Routledge Hill, membagi sejarah astronomi Islam ke dalam empat periode. Periode pertama (700-825 M) adalah masa asimilasi dan penyatuan awal dari astronomi Yunani, India dan Sassanid. Periode kedua (825-1025 M) adalah masa investigasi besar-besaran dan penerimaan serta modifikasi sistem Ptolomeus. Periode ketiga (1025-1450 M) , masa kemajuan sistem astronomi Islam. Periode keempat (1450-1900 M), masa stagnasi, hanya sedikit kontribusi yang dihasilkan.

Geliat perkembangan astronomi di dunia Islam diawali dengan penerjemahan secara besar besaran karya-karya astronomi dari Yunani serta India ke dalam bahasa Arab. Salah satu yang diterjemahkan adalah karya Ptolomeus yang termasyur, Almagest. Berpusat di Baghdad, budaya keilmuan di dunia Islam pun tumbuh pesat.

Sejumlah, ahli astronomi Islam pun bermunculan, Nasiruddin at-Tusi berhasil memodifikasi model semesta episiklus Ptolomeus dengan prinsip-prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-benda langit. Selain itu, ahli matematika dan astronomi Al-Khawarizmi, banyak membuat tabel-tabel untuk digunakan menentukan saat terjadinya bulan baru, terbit-terbenam matahari, bulan, planet, dan untuk prediksi gerhana.

Ahli Astronomi lainnya, seperti Al-Batani banyak mengoreksi perhitungan Ptolomeus mengenai orbit bulan dan planet-planet tertentu. Dia membuktikan kemungkinan gerhana matahari tahunan dan menghitung secara lebih akurat sudut lintasan matahari terhadap bumi, perhitungan yang sangat akurat mengenai lamanya setahun matahari 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.

Astronom Islam juga merevisis orbit bulan dan planet-planet. Al-Battani mengusulkan teori baru untuk menentukan kondisi dapat terlihatnya bulan baru. Tak hanya itu, ia juga berhasil mengubah sistem perhitungan sebelumnya yang membagi satu hari ke dalam 60 bagian (jam) menjadi 12 bagian (12 jam), dan setelah ditambah 12 jam waktu malam sehingga berjumlah 24 jam.

Buku fenomenal karya Al-Battani pun diterjemahkan Barat. Buku ’De Scienta Stelarum De Numeris Stellarum’ itu kini masih disimpan di Vatikan. Tokoh-tokoh astronomi Eropa seperti Copernicus, Regiomantanus, Kepler dan Peubach tak mungkin mencapai sukses tanpa jasa Al-Batani. Copernicus dalam bukunya ’De Revolutioibus Orbium Clestium’ mengaku berutang budi pada Al-Battani. (Sumber : www.Astronomi Islam.html ) .

Setelah Astronomi klasik Yunani ditutup karena keruntuhannya dan menjadi awal kebangkitan Astronomi Islam, maka pada tahun 1512 Copernicus memulai kebangkitan baru Yunani dan membuka sejarah baru dengan mengemukakan bahwa planet dan bintang bergerak mengelilingi Matahari dengan orbit lingkaran. Pada tahun 1609, Kepler mendukung gagasan tersebut dengan mengeluarkan tiga hukumnya yang selain menyebutkan bahwa Matahari adalah pusat Tata Surya, juga memperbaiki orbit planet menjadi elips.

Pada tahun yang sama, Galileo menjadi penemu teleskop yang pertama. Melalui pengamatan dengan teleskopnya, ia mendapatkan kesimpulan bahwa Bumi bukanlah pusat gerak. Penemuan teleskop oleh Galileo bukan saja membantu menguatkan konsep Heliosentris Copernicus, tetapi juga membuka lembaran baru dalam perkembangan ilmu astronomi. (Sumber :E-smartSchool.htm).

Fiuhhhhh…panjang banget khan…hehhe..tpi nulisna singkat cm brapa menit doank..tinggal ngopi di skripsiku c…hmmmmm..next lanjut kerja lg…moga2 postingan diatas bermanfaat.

BesseNilakandi_

Skripsiku Bab2_

Planetarium Dan Observatorium Di Makassar Dengan Pendekatan Arsitektur Surya Aktif

Jumat, 30 Oktober 2009

'mimpi'


terendap pada kubangan khayal
menanti bintang jatuh sekepal
lelah merasuk tubuh
mengusap mata hingga terkatup



khayal itu tak nyata
bintang itu tak jatuh
lelahpun enggan pergi
dan mata kian tertutup
tak sadar terhipnotis waktu
hingga tersangka mati suri pun sebagai tertuduh

aku tak mati
hanya tidur dalam kubangan mimpi
hanya lupa akan waktu
bahwa esok ataukah nanti
masihkah ingin diri ini hidup lagi?

Minggu, 18 Oktober 2009

tentang PUISI


Orang tertawa
Kemudian menangis

Tersentak!!
dan akhirnya mati

Seperti itulah hidup

Singkat
!!
Seperti itu juga puisi ini
Baru memulai
lalu berakhir titik

_my soNg_

"Into The Ocean"

I'm just a normal boy
That sank when I fell overboard
My ship would leave the country
But I'd rather swim ashore

Without a life vest I'd be stuck again
Wish I was much more masculine
Maybe then I could learn to swim
Like 'fourteen miles away'

Now floating up and down
I spin, colliding into sound
Like whales beneath me diving down
I'm sinking to the bottom of my
Everything that freaks me out
The lighthouse beam has just run out
I'm cold as cold as cold can be
be

I want to swim away but don't know how
Sometimes it feels just like I'm falling in the ocean
Let the waves up take me down
Let the hurricane set in motion... yeah
Let the rain of what I feel right now...come down
Let the rain come down

Where is the coastguard
I keep looking each direction
For a spotlight, give me something
I need something for protection
Maybe flotsam junk will do just fine
the jetsam sunk, I'm left behind
I'm treading for my life believe me
(How can I keep up this breathing)

Not knowing how to think
I scream aloud, begin to sink
My legs and arms are broken down
With envy for the solid ground
I'm reaching for the life within me
How can one man stop his ending
I thought of just your face
Relaxed, and floated into space

I want to swim away but don't know how
Sometimes it feels just like I'm falling in the ocean
Let the waves up take me down
Let the hurricane set in motion... yeah
Let the rain of what I feel right now...come down
Let the rain come down
Let the rain come down

Now waking to the sun
I calculate what I had done
Like jumping from the bow (yeah)
Just to prove that I knew how (yeah)
It's midnight's late reminder of
The loss of her, the one I love
My will to quickly end it all
Set front row in my need to fall

Into the ocean, end it all
Into the ocean, end it all
Into the ocean, end it all
into the ocean...end it all

[Zayra]
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)

I want to swim away but don't know how
Sometimes it feels just like I'm falling in the ocean
Let the waves up take me down
Let the hurricane set in motion (yeah)
Let the rain of what I feel right now...come down
Let the rain come down
Let the rain come down

Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
(In to space)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
(I thought of just your face)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye)
Into the ocean (goodbye) end it all (goodbye